29 November, 2007

RENTAMA DI MASA AKAN DATANG

PERANCANG BUSANA, PENGUSAHA INDUSTRI TEKSTIL, PENGUSAHA INDUSTRI BOGA, & PENDIDIK (DOSEN)

Pendidikan :

1. 2007-2010 (3 tahun) : Diploma 3 Tata (desain) Busana Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta

2. 2010-2012 (1,5 tahun) : Sarjana S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana Universitas Sarjanawiyata (UST) Yogyakarta

3. 2012-2014 (1,5 tahun) : Magister (S2) Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)


Total Waktu Yang dibutuhkan untuk mencapai gelar S.Pd, MM adalah 7 - 8 tahun
Perkiraan Usia setelah menamatkan kuliah S2 : 31 - 32 tahun


Karir :

1. Tayloring ------2008

2. Pendidik-------2010

3. Industri Garment-----2014

4. Kursus Modes Busana ----2014

5. Catering----2014

6. Industri bakery----2014

7. Membuka Perguruan Tinggi (akademi/politeknik)------2023

Peraturan Pemerintah Tentang Pendirian Lembaga Pendidikan

http://www.dikti.org/kepmendiknas_no_234u2000.htm
http://www.dikti.org/peraturan.htm
http://www.dikti.org/UUno20th2003-Sisdiknas.htm

22 November, 2007

ANGAN-ANGAN SEORANG ANAK


"Ada villaku. Tidak terlalu besar tetapi lengkap. Ada kulkas dan alat-alat masaknya. Dan ada juga mobilku. Serta sopirnya tetapi dia robot, bukan orang. Setiap malam dia bawa saya keliling kota. Rumah itu sendiri saya buat dengan temanku, dari uang tabunganku.......? Demikianlah seorang anak perempuan kecil, umurnya delapan tahun, mulai berkisah kepadaku. Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar penuturan yang semacam itu. Penuturan yang keluar dari angan-angan seorang anak kecil. Dan kita
cuma menertawainya. Atau mungkin pula memarahinya. Tetapi salahkah
angan-angan seorang anak?

Pernahkah kita mengenang kembali masa-masa kecil dulu? Tidakkah kita
sering juga berangan-angan? Terkadang malah sampai berbicara sendiri,
atau berbicara kepada boneka kecil kita sambil mendandaninya.
Sesungguhnyalah, kemajuan kehidupan ini dimulai dari angan-angan juga. Novel-novel
indah tulisan Jules Verne. Bahkan lukisan desain dari Leonardo da
Vinci. Maka, bukankah angan-angan adalah awal dari sebuah harapan pada
kehidupan masa depan kita?

Demikianlah aku mengenang semua itu saat melihat seorang ayah yang
sedang memarahi anak lelaki kecilnya karena bercerita bahwa robot yang
dimiliknya kini tumbuh gigi.

Dan anak kecil itu hanya dapat mengerut ketakutan. ?Orang dewasa memang
aneh? kata si Pangeran Kecil dalam buku mini karya Antoine de
Saint-Exupery. Ya, orang dewasa memang aneh. Kita melarang anak-anak
berangan-angan sementara kita sendiri punya angan-angan model lain yang namanya
cita-cita. Dan sementara angan-angan seorang anak lepas bebas, cita-cita
mengurung kita dalam nafsu, ambisi dan hasrat yang sering membuat
pikiran kita terpasung.

?Ah, saya ingin mobil sedan mewah, rumah yang punya kolam renang. Dan
saya ingin pesiar keluar negeri.....? kata seorang bapak lainnya
sementara dia telah memiliki sebuah rumah type 145, sebuah mobil mini-bus dan
sudah beberapa kali ke bali untuk berlibur. Apakah yang beda dengan
angan-angan anak-anak itu? Ada. Anak-anak berangan-angan tetapi tidak
menghasratkannya. Sedangkan orang-orang dewasa berangan-angan sambil
menghasratkannya. Sehingga jika hal itu tak mampu diraih, maka kita pun
menjadi frustrasi, marah atau malah cemburu.

.....robotku tidak mau ada orang lain yang datang ke villaku. Dia marah
kalau ada orang besar datang karena orang besar tidak bisa mengerti
maunya robotku? kata si nona cilik itu mengakhiri kisahnya saat aku
bertanya dimana letak villanya dan bolehkah aku berkunjung ke sana. Dan
beberapa hari kemudian, dia toh menunjukkan villanya itu. Sebuah pos satpam
tua yang tidak terpakai lagi. Di sanalah anak-anak berkumpul dan
bermain dengan angan-angan mereka sendiri. Ah, tidakkah itu indah?
http://www.pondokrenungan.com