Mengenali Ajaran Sesat
Salam dalam kasih Kristus,
Penyesatan sudah lama ada dan akan ada terus sampai kedatangan
Kristus yang kedua. Ajaran-ajaran sesat biasanya memakai kelemahan
manusia sebagai `pemikat` agar mereka `tergiur` pada ajaran mereka.
Ajaran-ajaran sesat tidak hanya menjangkau masyarakat yang miskin
tapi juga yang kaya, tidak hanya yang berpendidikan tapi juga kaum
intelektual. Kesimpulannya, penyesatan tak kenal kompromi! Tapi,
firman Tuhan mengatakan bahwa celakalah mereka yang mengadakan
penyesatan.
Sebuah Artikel Misi yang berjudul "Ajaran-ajaran Sesat" akan menjadi
sajian utama edisi e-JEMMi minggu ini. Artikel ini akan mengawali
tema kami bulan ini yang akan membahas tentang bidat-bidat.
Melalui edisi ini kami juga mengajak Anda berdoa bagi pelayanan
penginjilan di Kyrgyzstan, Ghana, dan Mesir. Tidak lupa kita juga
akan berdoa bagi Indonesia, khususnya untuk para korban peledakan
bom di Tentena, Sulawesi Tengah. Marilah kita bertekun dan bersatu
dalam doa, karena kita percaya Allah mendengar dan menjawab doa-doa
kita.
Selamat menyimak!
Penyesatan sebenarnya memiliki usia yang sama tuanya dengan usia
gereja itu sendiri. Sejak zaman Paulus dan Yohanes, setelah Kristus
naik ke surga, berbagai penyesat telah bermunculan. Gereja mula-mula
yang muda itu telah diperhadapkan dengan berbagai pengaruh ajaran
yang menyesatkan, dan itu akan terus berlangsung sampai Gereja Tuhan
ini diangkat sebagai mempelai Kristus (2Yohanes 1:4,7,9).
Abad-abad berikutnya pun gereja menghadapi berbagai aliran seperti:
Marcion, Montanus, Novatianis, Donatis, dan sebagainya. Demikian
juga seterusnya. Jadi, gereja tidak perlu terkejut dengan munculnya
berbagai ajaran dan aliran yang membingungkan dan menyesatkan, namun
justru harus waspada, dan memperkokoh iman, penyelidikan kebenaran
yang alkitabiah dan mempererat hubungan dengan Tuhan, Sang Kepala
Gereja.
1. Kriteria yang Salah
----------------------
Sebelum kita melihat beberapa titik tolak yang merupakan dasar untuk
mengukur sejauh mana suatu ajaran itu bernilai sesat, kita perlu
melihat dulu beberapa kriteria yang sering dianggap sebagai suatu
ukuran, padahal ukuran itu salah, antara lain:
a. Jemaat besar selalu benar, kelompok kecil adalah sesat. Kriteria
ini salah, sepanjang perjalanan sejarah gereja, sering terjadi
bahwa jumlah aliran yang tidak alkitabiah lebih besar dari pada
gereja Tuhan. Di Chili, pada abad lalu tercatat aliran-aliran
bidat lebih banyak pengikutnya daripada anggota gereja resmi.
Dan, biasanya justru aliran-aliran yang mengandung kesesatan itu
lebih banyak diminati orang ketimbang gereja resmi yang setia
pada kebenaran dan kekudusan.
b. Gereja Negara adalah benar, jemaat pecahan sesat. Kriteria ini
pun salah. Di Eropa tercatat bahwa waktu gereja menyatu dengan
negara, justru membawa berbagai penyimpangan. Di Indonesia
setelah zaman kemerdekaan memang tidak terjadi kesatuan antara
kekuasaan gereja dan negara.
c. Gereja yang benar adalah yang menjangkau golongan sosial ekonomi
menengah ke atas. Kriteria ini juga salah. Memang, berbagai
aliran baru sering lebih dapat menjangkau masyarakat rendah.
Sedangkan kalangan gereja besar banyak anggota dari kalangan
menengah ke atas. Namun, berbagai catatan sejarah mencatat bahwa
aliran-aliran tertentu justru menjangkau kelompok menengah ke
atas, seperti kalangan bisnis, pejabat dan sebagainya. Bidat
Christian Science, Children of God, dsb. jelas mempunyai pengikut
kalangan menengah ke atas.
2. Batasan Pengertian
---------------------
Ajaran adalah suatu pemahaman (yang biasanya menyangkut konsep
kehidupan) yang disampaikan kepada pihak yang lebih luas dengan
sengaja dan terencana. Sesat adalah salah jalan atau menyimpang dari
yang telah ditetapkan. Berbicara tentang ajaran yang sesat, kita
perlu mengambil titik tolak yang telah dibuktikan dalam sejarah
Gereja Tuhan. Sebab, semua penganut ajaran, apa pun isi ajarannya
meyakini bahwa ajaran yang mereka anut itu benar. Mereka juga dapat
mengatakan bahwa ajaran di luar yang mereka anut adalah sesat.
Karena itu, kita perlu melihat penyebab munculnya berbagai ajaran
yang disebut sesat, dan dari sudut pandang mana ajaran itu disebut
sesat.
3. Penyebab Timbulnya
---------------------
Beberapa penyebab ajaran-ajaran sesat, antara lain:
a. Reaksi terhadap gereja resmi (aliran utama).
Para pencetus dan penganut ajaran-ajaran yang kemudian kita sebut
sesat, umumnya diawali dengan kekecewaan terhadap gereja-gereja
resmi (gereja arus utama) yang semakin melembaga, semakin baku
dan kaku, yang biasanya diikuti dengan ajarannya yang cenderung
menekankan intelektualistis. Para penganut aliran ini ingin
kembali pada kehangatan persaudaraan, pengalaman rohani, dan
persekutuan langsung dengan Allah, kesederhanaan pemahaman atas
Alkitab, serta penerapan ajaran Alkitab yang langsung aplikatif
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Penekanan terhadap doktrin tertentu.
Alkitab sangat kaya dengan berbagai ajaran untuk pedoman iman dan
kehidupan ini. Para penganut aliran biasanya memberi tekanan
khusus pada satu atau dua ajaran Alkitab. Lalu diinterpretasikan
sedemikian rupa dan ditambah dengan ajaran-ajaran pemimpinnya
sehingga menjadi satu doktrin utama dalam aliran itu.
c. Pengaruh ajaran/pola pikir di luar Alkitab.
Bersamaan dengan perkembangan pemikiran (sosial, iptek,
komunikasi, dll. yang sudah diawali pada abad 17 dan 18) berbagai
fenomena pemikiran serta pemahaman saling bersentuhan dan
mempengaruhi. Dalam abad ke-20 yang baru lalu ini, misalnya,
munculnya gerakan karismatik (dalam konotasi ekses negatifnya)
bertemu dengan ajaran kemakmuran dan hidup sukses (bukan teologi
sukses, sebab ajaran tersebut bukan teologi), serta pola bisnis
"pasar bebas" menghasilkan menjamurnya penyelenggaraan kebaktian-
kebaktian di kota-kota besar. Seperti halnya pola bisnis pasar
bebas, mereka tanpa risih membuka kebaktian di samping gereja
yang sudah ada. Bahkan, ada satu gedung dengan dua merek gereja
yang satu sinode. Maka, yang berlaku adalah hukum rimba: yang
kuat yang menang (kuat modal, kuat suara, dan kuat ndablegnya).
4. Titik Tolak
--------------
Apakah yang menjadi titik tolak untuk menyatakan suatu ajaran itu
sesat atau tidak? Banyak orang menyatakan bahwa sesat atau tidaknya
suatu ajaran adalah ditinjau dari Alkitab. Benar! Tapi persoalannya
bahwa ajaran-ajaran di sekitar kekristenan semua berdasarkan
Alkitab, dan setiap pokok ajarannya dibubuhi ayat-ayat Alkitab.
Hanya, masing-masing mempunyai interpretasi sendiri-sendiri.
Berikut beberapa pedoman yang dapat dijadikan acuan penilaian.
Gereja-gereja di sepanjang zaman, terutama di lingkungan gereja-
gereja reformatoris, tetap sepakat menerima ajaran dasar tentang
keselamatan yang bertumpu pada Sola Gratia, Sola Fide, dan Sola
Scriptura, yaitu bahwa keselamatan ini hanya oleh anugerah Allah
yang diterima dengan iman berdasarkan berita Alkitab. Semua aliran
dan ajaran dalam berbagai kelompok kekristenan memang menerima
prinsip tersebut, namun dalam praktiknya ada hal-hal lain yang
ditambahkannya, seperti:
a. Syarat-syarat tambahan.
1) Betul keselamatan adalah anugerah Allah, tetapi orang percaya
harus dapat berkarunia lidah (glosolalia). Kalau tidak....
2) Memang keselamatan adalah anugerah Allah, tetapi si penerima
harus menunjukkan perubahan hidup yang radikal
(perfeksionisme).
3) Keselamatan yang adalah anugerah itu harus disambut dengan
peribadahan pada hari Sabat (sesuai berita Alkitab). Hari
Sabat adalah hari ketujuh, yaitu hari Sabtu, bukan Minggu
(Adventis).
4) Sebelum seseorang menerima keselamatan, ia harus melepaskan
diri dari segala ikatan "duniawi", yaitu: politik dan
institusi pemerintah, badan-badan usaha dan bisnis, serta
lembaga agama resmi, yaitu Katholik dan Protestan, lalu
bergabung dengan "Society of the New World" (Saksi Yehova).
5) Orang dapat menerima keselamatan setelah mampu menganggap
bahwa segala penyakit, penderitaan, dan kematian adalah semu
dan khayalan belaka (Christian Science).
6) Sebelum diselamatkan orang harus memenuhi empat hukum Injil,
yaitu: iman, azab, baptisan, dan penumpangan tangan
(Mormonisme).
b. Pembedaan tingkat-tingkat keselamatan.
1) Ada aliran yang membedakan sekelompok orang percaya pada
tingkat keselamatan, sementara ada yang sudah pada tingkat
hidup rohani yang lebih dekat dengan Allah.
2) Ada orang yang selamat yang tergolong pada 144.000 yang masuk
surga, sisanya hanya tinggal dalam Kerajaan 1000 tahun di bumi
ini.
3) Aliran lain membedakan: orang Kristen Maha Kudus, Kristen
Tempat Kudus, dan orang Kristen Halaman.
c. Pemuliaan tokoh-tokoh manusia.
Para pelopor dan penganut ajaran tertentu memang tetap memuliakan
Kristus, namun juga memuliakan pendiri/pimpinan kelompoknya yang
adalah manusia biasa. Aliran-aliran di berbagai tempat sempat
memuliakan para tokoh mereka, seperti:
1) Lou Voorthuisen di negeri Belanda
2) Raux di Prancis
3) Father Divine sebagai Allah di Amerika
4) Ny. Ellen Gould White-Harmon (Ny. White), Adventis
5) Nabi Joseph Smith (Mormon)
6) Ny. Mary Baker-Eddy (Christian Science)
7) William Branham (Gerakan Faith Healing)
Di samping nama-nama tersebut pada abad lalu, sampai kini terus
bermunculan tokoh-tokoh manusia yang dipuja sebagai wakil Allah
seperti yang terjadi di negara-negara Amerika, Eropa, India,
Korea, dan Asia Tenggara.
d. Pemuliaan diri dan kecaman-kecaman terhadap gereja dan teologi.
Gejala lain dari kesesatan adalah kuatnya pemuliaan diri dan
kecaman terhadap gereja dan kelompok lain yang dinilai duniawi,
tidak penuh dengan roh, murtad, dan lain-lain. Di samping itu,
mereka umumnya mengecam pendidikan teologi dan orang-orang yang
sekolah teologi. Muncul ucapan, seperti: "Aku tidak sekolah
teologi, tetapi dipakai Tuhan dengan heran, lihat hasil
pelayananku sudah sekian jumlahnya."
e. Alkitab di tangan kanan, ajaran lain di tangan kiri.
Kita semua menerima bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan (Sola
Scriptura). Para penganut aliran pun demikian, bahkan lebih
fanatik dalam "memegang" Alkitab. Tetapi di samping itu ada buku
lain/wahyu lain yang dipercaya sebagai tuntunan iman yang setara
dengan Alkitab, seperti:
1) Tn. Sweden-borg, seorang pemimpin sekte tertentu. Setiap
selesai membaptiskan orang, ia memberi Alkitab dengan tangan
kanan dan buku karangannya sendiri dengan tangan kiri sebagai
penuntun hidup beriman.
2) "Testimonies" Mrs. White yang berisi interpretasi berbagai
penglihatan pribadinya tentang Kitab Wahyu merupakan buku
wajib penganut Adventis.
3) Penganut Christian Science menetapkan bahwa buku Mary Baker
Eddy, "Science and Health with key to the Scripture" adalah
kunci untuk mengerti isi Alkitab.
4) Para Saksi Yehova menyatakan secara praktis dan teoritis bahwa
penjelasan Russell tentang Rencana Allah lebih penting
daripada Alkitab.
5) Para Pemimpin Mormon mengikat para penganutnya kepada buku
Mormon yang diterima sebagai wahyu illahi oleh Jospeh Smith.
6) Di bawah sub pokok ini dapat ditambahkan adanya penggunaan
benda-benda tertentu dan doa/ayat yang dipakai sebagai semacam
jimat atau mantera karena dianggap benda atau ayat tsb.,
mengandung kekuatan gaib/magis, yang mendatangkan pertolongan.
f. Penekanan yang berlebihan tentang Eskatologi.
Salah satu ciri utama dari aliran-aliran ini adalah penekanan
yang berlebihan tentang eskatologi. Berbagai perhitungan dan
tafsiran dikemukakan. Terutama tentang angka-angka dan lambang-
lambang. Lalu dicocok-cocokkan dengan situasi yang terjadi pada
zamannya. Karena itu, tafsiran tentang apa dan siapa Antikristus
selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu dan tokoh yang dianggap
musuh kekristenan.
Tetapi, kalau anggota-anggota aliran (kelompok) itu makin banyak
bergaul dengan gereja dan ada yang belajar teologi, kecenderungan
ini makin tipis. Sebab, mereka mulai terbuka tentang bentuk-bentuk
sastra yang dipakai dalam Alkitab dan dalam konteks apa suatu firman
diwahyukan Tuhan kepada umat-Nya, sehingga mereka mulai meninjau
ulang ajaran-ajaran yang pernah disampaikannya. Tahun-tahun
belakangan ini tercatat propaganda sesat bahwa Tuhan Yesus datang
pada 28 Oktober 1994, lalu September 2001, dan muncul ramalan kiamat
terjadi pada 3 November 2003. Dan, ramalan semacam itu akan terus
bermunculan.
5. Penutup
----------
Beberapa ciri yang menjadi pedoman di atas tidak semua terdapat pada
aliran/ajaran sesat. Namun, dapat dijadikan sebagai gambaran umum.
Makin banyak dan makin kuat ciri-ciri yang terdapat dalam suatu
ajaran/aliran, semakin parahlah kesesatannya. Seperti tubuh jasmani
yang sakit, makin kompleks dan makin kronis organ-organ tubuh yang
terserang penyakit, makin parahlah ia; semakin sedikit dan ringan,
semakin besar harapan untuk disembuhkan dan sehat kembali.
Sumber diedit dari:
Judul Buletin: Solagracia, Edisi 2
Judul Artikel: Ajaran-Ajaran Sesat
Penulis : Thomas Bimo
Penerbit : Persekutuan Penginjil Indonesia (PPI)
Halaman : 68 - 70
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SUMBER MISI *~
e-MISI (Mengabarkan Injil ke Seluruh Indonesia)
==> http://www.sabda.org/e-misi/book.php
==> http://www.sabda.org/misi/
Ada yang baru di Situs e-MISI. Silakan Anda berkunjung ke bagian
Buku, maka Anda dapat menemukan tujuh buku baru dari The Good Way.
Adapun judul dari buku-buku tersebut adalah:
- Injil Barnabas Suatu Kesaksian Palsu
- Benarkah Alkitab Dipalsukan
- Allah Itu Esa di dalam Tritunggal Yang Kudus
- Mengenal Kebenaran Injil
- Bagaimana Supaya Dosa Anda Diampuni
- Bagaimana Kita Berdoa
- Ajarilah Aku Jalan-Mu Ya Allah
Bertambahnya buku-buku tersebut memberikan nilai lebih lagi bagi
Situs e-MISI yang selama ini telah dikenal sebagai situs misi
terlengkap dalam menyajikan informasi-informasi seputar misi dalam
bahasa Indonesia.
AIM (Adventures In Missions)
==> http://www.adventures.org/
Adventures In Missions (AIM) adalah organisasi misi jangka pendek
interdenominasi. Tujuan AIM adalah memobilisasi dan memperlengkapi
gereja untuk melakukan pelayanan misi dengan cara "membawa ladang-
ladang pelayanan misi ke depan pintu gerbang gereja". Perubahan-
perubahan dramatis di dunia telah mengantarkan pelayanan misi pada
suatu era baru. Satu generasi misionaris baru telah terjun melayani
untuk memenangkan dunia bagi Kristus. Generasi inilah yang menjadi
fokus utama pelayanan AIM -- AIM akan membantu pelayanan mereka.
Akan lebih banyak lagi kesempatan menjangkau dunia yang membutuhkan
lebih dari waktu-waktu sebelumnya. Sejumlah orang yang tak pernah
terpikirkan telah menjawab panggilan Allah untuk melayani di ladang
misi. AIM mempunyai pelayanan untuk menggabungkan dua hal tersebut -
- banyaknya kesempatan yang terbuka dan banyak orang yang telah
merespon panggilan Allah di bidang misi.
18 November, 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar